Index Informasi

Total yang terpublikasi sebanyak 17 artikel informasi.

Penanaman Pohon Serentak Seluruh Indonesia
Baca Selengkapnya

Penanaman Pohon Serentak Seluruh Indonesia

Balai Besar KSDA Jawa Barat bersama Direktur PTH Ditjen PDASRH KLHK, Camat Samarang, BPDAS Cimanuk Citanduy , BPSILHK Ciamis , BPLHK Kadipaten , SMKKN Kadipaten Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat , Perhutani Divre Jawa Barat Banten, Perhutani KPH Garut , Dinas LH Garut, CDK V Garut, Desa Sukakarya, Green Heroes Jabar, Pusat Konservasi Elang Kamojang, dan masyarakat melakukan penanaman pohon serentak di Desa Sukakarya Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat (30/12).

Bibit sebanyak 300 batang yang ditanam di lokasi seluas 12 Hektar ini terdiri dari bibit Alpukat, Saputangan, Suren,Kayu Manis, Solatri, Trembesi, Karet, Jacaranda, Glodogan,Manglid dan Suren diperoleh dari BPDAS Cimanuk Citanduy.

Keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan makhluk hidup.

Bersamaan dengan penanaman, diserahkan juga SK Menteri LHK no 1221/2023 tentang penetapan Green Ambassador sebagai generasi muda yang akan menjadi pionir hebat, agen perubahan dan pemimpin masa depan.

Mari kita bersama-sama dengan penuh semangat menanam dan memelihara pohon ! 

(LM)

Kebakaran Hutan di CA Gunung Burangrang
Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di CA Gunung Burangrang

Purwakarta, 19 Oktober 2023. terjadi kebakaran hutan di CA Gunung Burangrang pada pukul 14.45 WIB di Desa Sumurugul Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, Blok Ciletik - Cinangka dan diperkirakan luas areal yang terbakar sekitar 5,000 m2 berupa hutan rimba campuran.

Upaya pemadaman hutan dengan melibatkan petugas Resort CA Gn Burangrang, Kepala dan staf Seksi Konservasi Wilayah IV Purwakarta, MMP dan MPA, petugas Perum Perhutani, petugas Pemadam Kebakaran Purwakarta, Kader Konservasi Madya Subang, masyarakat Desa Sumurugul dan Desa Cibuntu Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta. Api dapat dipadamkan pada pukul 20.00 WIB.

Pelepasliaran 21 Satwa Liar di Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu
Baca Selengkapnya

Pelepasliaran 21 Satwa Liar di Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu

Bandung, 24 Oktober 2023. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat bersama dengan The Aspinall Foundation (TAF) Indonesia Program dan mitra-mitra kerja konservasi melepasliarkan 21 individu satwa liar di Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat.

Satwa yang kembali hidup bebas di alam ini terdiri dari 2 individu Owa Jawa (???????????????????????????????????? ????????????????????????) bernama Romi (jantan, 5 tahun 7 bulan) dan Noni (betina, 6 tahun 8 bulan) hasil rehabilitasi TAF-IP, 13 individu Landak Jawa (???????????????????????????? ????????????????????????????????) dari Lembaga Konservasi Cikao (10 individu) dan Lembang Park Zoo (3 individu), 3 individu Kukang Jawa (???????????????????????????????????????? ????????????????????????????????????), 1 individu Trenggiling (???????????????????? ????????????????????????????????) dari Lembaga Konservasi Andys Antique (Cikembulan), 2 individu Elang Bido (???????????????????????????????????? ????????????????????????) dari Pusat Konservasi Elang Kamojang.

"Semoga satwa-satwa liar ini dapat beradaptasi dan berkembangbiak di Cagar Alam Gunung Tilu sehingga populasinya dapat bertambah dan memperkaya kelimpahan jenis satwa liar di alam," ujar Irawan Asaad.

Tim monitoring dari BBKSDA Jawa Barat dan TAF-IP akan memantau perkembangan hariannya dengan cara mengikuti pergerakan dan perilaku adaptasinya selama 6 bulan ke depan.

Terima kasih dan penghargaan kepada para pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini, semoga upaya ini memberikan manfaat bagi ekosistem dan satwa liar di habitat alaminya.

Salam Lestari !

Kegiatan Edukasi SD Alam Cendekia Bogor di Pusat Konservasi Elang kamojang
Baca Selengkapnya

Kegiatan Edukasi SD Alam Cendekia Bogor di Pusat Konservasi Elang kamojang

Bandung, 26 Oktober 2023. Pusat Konservasi Elang Kamojang mendapat kunjungan 26 siswa SD Alam Cendekia Bogor yang ingin belajar ekologi satwa liar dilindungi Elang, dilanjutkan dengan mengamati lingkungan sekitar pusat rehabilitasi.

Dari kegiatan ini diharapkan peserta dapat lebih mengenal elang dan bagaimana upaya konservasinya, yang dilakukan BBKSDA Jabar bersama Pertamina Geothermal.

Penutupan sebagian Area Kawasan Wisata Alam Gunung Papandayan
Baca Selengkapnya

Penutupan sebagian Area Kawasan Wisata Alam Gunung Papandayan

Sehubungan dengan terjadinya kebakaran hutan pada blok Goa Belanda, Blok Tegal Alun dan Blok Gunung Masigit di Kawasan Konservasi Cagar Alam (CA) Gunung Papandayan dan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan yang merupakan area kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat pada tanggal 22 Oktober 2023, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Untuk kelancaran proses pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan, maka untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung, serta mengantisipasi terjadinya kebakaran susulan maka dilakukan PENUTUPAN SEMENTARA SEBAGIAN area TWA Gunung Papandayan dan PENGHENTIAN SEMENTARA AKTIFITAS PENDAKIAN di TWA Gunung Papandayan. Penutupan dan penghentian sementara diberlakukan sejak 22 Oktober 2023 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
  2. Menghimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk tidak memasuki area yang ditutup, menjaga kawasan TWA Gunung Papandayan dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan atau sejenisnya yang dapat menimbulkan api demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di dalam kawasan CA Gunung Papandayan dan TWA Gunung Papandayan.
  3. Menghindari potensi konflik dengan satwa liar yang terganggu habitatnya karena kebakaran hutan.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk menjadi perhatian kepada masyarakat, pengunjung dan pihak-pihak terkait. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Catatan Serahan Satwa BBKSDA Jawa Barat di Bulan Januari 2018
Baca Selengkapnya

Catatan Serahan Satwa BBKSDA Jawa Barat di Bulan Januari 2018

Bandung (2/2/2018). Sebagaimana kita ketahui, bahwa Balai Besar KSDA Jawa Barat sejak Januari 2017 telah membentuk Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar di setiap Seksi Konservasi Wilayah, mulai dari Seksi Konservasi Wilayah I yang berkedudukan di kota Serang Banten sampai dengan Seksi Konservasi Wilayah VI yang berkedudukan di Kab. Tasikmalaya Jawa Barat.

Keberadaan Tim Gugus Tugas ini adalah untuk memberikan quick response atas pengaduan masyarakat khususnya terkait peredaran ilegal tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi undang-undang. Pembentukan Tim Gugus Tugas ini, mempunyai hasil yang cukup significant, dimana selama tahun 2017 sebanyak 953 ekor satwa berhasil dievakuasi.

Sedangkan pada bulan pertama di tahun 2018 ini, kembali Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar Balai Besar KSDA Jawa Barat, “menorehkan” keberhasilan yang cukup gemilang. Selama bulan Januari 2018, Tim Gugus Tugas  mulai “kebanjiran” menerima penyerahan satwa baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi, tidak kurang dari 17 (tujuh belas) ekor satwa yang terdiri dari 12 (dua belas) ekor satwa yang dilindungi dan 5 (lima) ekor satwa yang tidak dilindungi diserahkan oleh 12 (dua belas) orang masyarakat.

Penyerahan satwa ini masih didominasi oleh kelas Aves dan Mamalia, sedangkan domisili masyarakat yang menyerahkan satwa, tersebar mulai dari Serang-Banten sampai dengan Tasikmalaya-Jawa Barat.

Untuk meningkatkan percepatan pelayanan terhadap pengaduan masyarakat, maka Balai Besar KSDA Jawa Barat sejak tanggal 30 Januari 2018 telah membuka line pengaduan masyarakat di setiap Seksi Konservasi Wilayah, sehingga masyarakat dapat dengan cepat melaporkan setiap temuan terkait peredaran ilegal tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi undang-undang ke kantor Seksi Konservasi Wilayah yang terdekat.

Penyerahan Burung Dilindungi Melalui Call Center BBKSDA Jawa Barat
Baca Selengkapnya

Penyerahan Burung Dilindungi Melalui Call Center BBKSDA Jawa Barat

Bandung, 13 Maret 2018. Call center Seksi Konservasi Wilayah II Bogor, menerima pengaduan masyarakat (pemerhati satwa) melalui nomor whatsapp perihal kepemilikan satwa yang dilindungi undang-undang yang beralamat di Kampung Desa Kelurahan Duren Mekar Kecamatan Bojongsari Kota Depok (5/3/18). Berdasarkan pengaduan tersebut, pada hari yang sama Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bogor langsung menugaskan Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan TSL untuk melakukan pulbaket. Dari informasi pelapor, di lokasi ditemukan 6 ekor burung (dari 4 jenis burung) dilindungi yaitu Merak Hijau (Pavo muticus) 2 ekor, Kakatua Raja Hitam (Probosciger aterrimus) 1 ekor, Nuri Merah Kepala Hitam (Lorius Lory) 2 ekor dan Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) 1 ekor

Selanjutnya, Tim gugus tugas melakukan pendalaman informasi serta berkoordinasi dengan Ketua RT setempat mengenai pemilik dan keberadaannya, sekaligus mensosialisasikan peraturan perundangan terkait tumbuhan dan satwa liar (6/3/18). Berdasarkan informasi dari RT setempat bahwa pemilik biasanya berada dilokasi pada hari libur.

Sesuai informasi tersebut, Tim Gugus Tugas kembali mendatangi lokasi untuk bertemu dengan pemilik, akan tetapi pemilik tidak ada ditempat (10/3/18). Lalu Tim mencoba berkomunikasi dengan yang bersangkutan melalui telepon. Dalam pembicaraan tersebut, Tim menyampaikan sosialisasi terkait peraturan perundangan terkait tumbuhan dan satwa liar dan menghimbau agar pemilik dapat menyerahkan kepada Negara, akhirnya pemilik menginformasikan akan menemui petugas pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018.

Selasa tanggal 13 Maret 2018, pemilik inisial KW pekerjaan karyawan swasta dengan alamat Kota Depok mendatangi kantor Bidang KSDA Wilayah I Bogor dan menyatakan kesediaannya untuk menyerahkan secara sukarela satwa-satwa tersebut dan dituangkan kedalam Berita Acara Penyerahan/Pengamanan Satwa Liar.

Dalam kesempatan itu, diperoleh informasi bahwa yang bersangkutan baru memelihara satwa-satwa sekitar 6 bulan dan memperolehnya dari pemberian rekan kerja, selain itu yang bersangkutan mengaku belum memahami peraturan terkait peredaran tumbuhan dan satwa liar bahkan yang betrsangkutan berterima kasih kepada Balai Besar KSDA Jawa Barat yang telah memberikan informasi tersebut dan bersedia membantu mensosialisasikannya.

Pada hari itu juga Tim Gugus Tugas langsung melakukan proses evakuasi terhadap satwa-satwa tersebut dan langsung membawanya ke Kantor Balai Besar KSDA Jawa Barat untuk proses pengamanan satwa dan selanjutnya akan dititiprawatkan di Lembaga Konservasi.

“Fakta tersebut diatas, menggambarkan masih adanya keberadaan/kepemilikan satwa liar di masyarakat, sehingga diperlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat menyampaikan informasi tentang keberadaan/kepemilikan satwa liar di masyarakat melalui call center maupun media sosial milik Balai Besar KSDA Jawa Barat” ungkap Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Ir. Sustyo Iriyono, M.Si.

Sustyo juga menambahkan disisi lain dengan adanya pemberitaan baik di media massa ataupun media sosial berdampak cukup signifikan terhadap kesadaran masyarakat untuk menyerahkan satwa liar kepada Negara, hal ini terbukti sampai dengan hari ini satwa yang telah diserahkan kepada Balai Besar KSDA Jawa Barat mulai Januari 2018 telah mencapai 43 individu satwa dan semua satwa tersebut saat ini dititiprawatkan di Lembaga Konservasi untuk direhabilitasi.

Kami menghimbau kepada masyarakat yang masih memelihara satwa liar yang dilindungi undang-undang untuk dapat menyerahkan satwa-satwa tersebut kepada Negara untuk kami rehabilitasi dan selanjutnya akan dilepasliarkan jika berdasarkan hasil observasi layak untuk dilepasliarkan, dan untuk tidak ragu-ragu menghubungi layanan pengaduan melalui call center yang tersebar di 6 Seksi Konservasi Wilayah. Sedangkan untuk para penghobi satwa, disarankan lebih baik memelihara satwa yang legal hasil penangkaran dan mengurus izin pemeliharaannya dalam bentuk izin penangkaran sehingga legal secara hukum, pungkas Sustyo Iriyono.

Kali Ke-6 BBKSDA Jawa Barat Naik Panggung di Ajang 1 Dasawarsa Indogreen
Baca Selengkapnya

Kali Ke-6 BBKSDA Jawa Barat Naik Panggung di Ajang 1 Dasawarsa Indogreen

Bandung, 9 April 2018. “Indogreen Environment & Forestry Expo (IEFE)” merupakan salah pameran Kehutanan dan lingkungan terbesar di Indonesia, yang diselenggarakan sejak tahun 2009,  tahun 2018 ini merupakan penyelenggaraan IEFE yang ke-10 (dasawarsa) yang dilaksanakan di Samarinda Convention Hall Kota Samarinda - Kalimantan Timur pada tanggal 5 – 8 April 2018.

Di tahun ini, merupakan kali ke-7 Balai Besar KSDA Jawa Barat mengikuti IEFE, dengan stand pameran yang menampilkan berbagai barang dari Tumbuhan dan Satwa Liar yang merupakan hasil/produksi dari perusahaan binaan Balai Besar KSDA Jawa Barat, informasi potensi Obyek Daya Tarik Wisata Alam lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat, produk kerajinan masyarakat sekitar kawasan konservasi binaan Balai Besar KSDA Jawa Barat dan game edukasi konservasi serta booth swafoto 3D.  

Dari tujuh kali mengikuti IEFE sejak tahun 2012, enam kali Balai Besar KSDA Jawa Barat meraih penghargaan sebagai stand terbaik mulai dari peringkat 3 sampai dengan puncaknya pada tahun 2015 – 2017 berturut-turut mendapat penghargaan sebagai stand terbaik 1, sedangkan pada tahun 2018, ini Balai Besar KSDA Jawa Barat mendapat penghargaan sebagai stand terbaik 3, walaupun terjadi penurunan tetapi Balai Besar KSDA Jawa Barat berhasil membuktikan “kami bukan hanya bisa menang di kandang sendiri”.

Tiktok
KOLEKSI VIDEO