Index Informasi

Total yang terpublikasi sebanyak 51 artikel informasi.

Monitoring Sanctuary Banteng Jawa
Baca Selengkapnya

Monitoring Sanctuary Banteng Jawa

Pangandaran, kerja konservasi Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat ke Cagar Alam Pananjung Pangandaran dalam rangka persiapan kunjungan Menteri Kehutanan.

Pengecekan lapangan ini menjadi langkah penting untuk kegiatan peresmian Sanctuary Banteng Jawa (Bos javanicus) sebagai bagian dari rangkaian Quick Wins Menteri Kehutanan. Rencananya dua pasang banteng jawa akan dimasukkan ke sanctuary ini. Harapannya dapat mendukung konservasi dan keberlanjutan spesies endemik kita. Mari bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati Indonesia.
 

Salam Lestari !

Evakuasi Elang Sikep Madu
Baca Selengkapnya

Evakuasi Elang Sikep Madu

Sumedang (28/10) – Balai Besar KSDA Jawa Barat menerima laporan penemuan satu ekor satwa liar dilindungi di pekarangan rumahnya di Sumedang.

Tim SKW III melakukan evakuasi atas pelaporan tersebut yaitu satu ekor Elang Sikep Madu (Pernis ptilorhynchus). Secara kasat mata satwa tersebut dalam keadaan sehat.

Kami sangat mengapresiasi kesadaran warga dalam menjaga kelestarian satwa liar dilindungi. Terimakasih telah turut serta dalam upaya pelestarian.

Salam Lestari!

Pengumuman Jenis dan Tarif PNBP Baru
Baca Selengkapnya

Pengumuman Jenis dan Tarif PNBP Baru

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat perubahan jenis dan tarif Penerimaan Bukan Negara Pajak (PBNP) pada tiket masuk kunjungan Taman Wisata Alam lingkup wilayah kerja Balai Besar KSDA Jawa Barat.

Penyesuaian jenis dan tarif PNBP pada Taman Wisata Alam lingkup wilayah kerja Balai Besar KSDA Jawa Barat sesuai penetapan kelasnya akan berlaku mulai tanggal 30 Oktober 2024.

Salam Konservasi, Salam Lestari !
 

Evakuasi Musang Bulan (Paguma larvata)
Baca Selengkapnya

Evakuasi Musang Bulan (Paguma larvata)

Balai Besar KSDA Jawa Barat menerima penyerahan tiga ekor satwa liar yang merupakan peliharaan warga dari Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.

Ketiga satwa tersebut adalah Musang Bulan (Paguma larvata), terdiri dari dua ekor jantan dan satu ekor betina. Awalnya, satwa-satwa ini diperoleh dari komunitas jual beli musang sebelum akhirnya diserahkan kepada BBKSDA Jabar.

Kami sangat mengapresiasi kesadaran warga dalam menjaga kelestarian satwa liar. Terimakasih telah turut serta dalam upaya pelestarian!

Salam Lestari!
 

Youth Conservation Trip di Pusat Konservasi Elang Kamojang
Baca Selengkapnya

Youth Conservation Trip di Pusat Konservasi Elang Kamojang

Garut (27/09), dalam rangka mewadahi generasi muda meningkatkan pengetahuan dan berdiskusi terkait isu-isu terkini di bidang konservasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), serta Institut Hijau Indonesia (IHI) berkolaborasi untuk menyelenggarakan Youth Conservation Fest (#YCFest2024) pada tanggal 26-27 September 2024 di Taman Wisata Alam Kawah Kamojang.

Dipilihnya TWA Kawah Kamojang sebagai tujuan pembelajaran merupakan sample landscape management. Landscape alam dapat dimanfaatkan secara sinergis multi sectoral antara kepentingan perlindungan habitat dan kelestarian kehidupan satwa liar dilindungi, pemanfaatan energi baru dan terbarukan dari jasa lingkungan panas bumi, serta kepentingan pengembangan sektor wisata dan penyerapan tenaga kerja pada dua wilayah Kabupaten.

Selama dua hari, para generasi muda belajar langsung bagaimana wisata alam diselenggarakan di TWA Kawah Kamojang berdampingan dengan pemanfaatan energy panas bumi yang dilaksanakan oleh PT Pertamina Geothermal Energy dan pengolahan uap panas menjadi energy Listrik Indonesia Power, serta belajar bagaimana pelestarian elang yang diselenggarakan oleh BBKSDA Jabar dan PT PGE sebagai program pelestarian elang di Jawa Barat.

YCTrip dirancang untuk memberikan pengalaman berharga kepada generasi muda sekaligus mengajak mereka aktif dalam menyebarluaskan informasi tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem melalui aktivitas keseharian di komunitas mereka, sehingga dampak positif kegiatan ini dapat menjangkau lebih banyak kalangan.

Salam Lestari !

Edukasi Konservasi di SMAN 1 Pasawahan Kabupaten Purwakarta
Baca Selengkapnya

Edukasi Konservasi di SMAN 1 Pasawahan Kabupaten Purwakarta

Seksi Konservasi Wilayah IV Balai Besar KSDA Jawa Barat telah melaksanakan giat sosialisasi dan edukasi konservasi bagi generasi muda pada kegiatan diklat pembentukan anggota baru PALAPAS (Perkumpulan Pecinta Alam Pasawahan) ekstrakurikuler di SMAN 1 Pasawahan Kabupaten Purwakarta (2/9).

Generasi muda adalah harapan dan agen perubahan, teruslah beraksi dalam pelestarian lingkungan dengan sepenuh hati.

#klhk
#ksdae
#bbksdajabar
#sman1pasawahan
#youthforsustainablenature

KLHK Bersama TNI Lepasliarkan 12 Individu Satwa Liar di Hutan Gunung Sanggabuana
Baca Selengkapnya

KLHK Bersama TNI Lepasliarkan 12 Individu Satwa Liar di Hutan Gunung Sanggabuana

SIARAN PERS
Nomor: SP. 134/HUMAS/PPIP/HMS.3/6/2024

*KLHK Bersama TNI Lepasliarkan 12 Individu Satwa Liar di Hutan Gunung Sanggabuana*

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama TNI melepasliarkan 12 individu satwa liar dilindungi dan tidak dilindungi di kawasan hutan Gunung Sanggabuana, Jawa Barat, Selasa (25/06/2024). Satwa liar yang dilepasliarkan terdiri dari 5 individu landak jawa (Hystrix javanica), dan 4 individu ular sanca kembang (Malayopyton reticulatius). Selain itu, ada 3 individu elang dari dua jenis, yaitu 1 individu elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dan 2 individu elang brontok (Nisaetus cirrhatus).

Pelepasliaran dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak didampingi oleh Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, dan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Nunu Anugrah, yang juga selaku Plt. Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, mewakili Direktur Jenderal KSDAE. Kegiatan ini juga melibatkan keterwakilan unsur Pemerintah Daerah Karawang, Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Perhutani, Ketua yayasan Margasatwa Tamansari (Bandung Zoo), PT Geothermal Energy Tbk Area Kamojang dan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Purwakarta.

Pada kesempatan tersebut, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan yang dapat mendukung perlindungan habitat, pelestarian ekosistem, termasuk pelepasliaran satwa.

"Pagi ini kami telah melakukan pelepasliaran satwa dilindungi. Ini juga memerlukan waktu 1 tahun di BBKSDA untuk siap dilepas," ungkap Jenderal Maruli.

Selain pelepasliaran satwa, pihaknya juga melakukan upaya pemberdayaan masyarakat berupa fasilitasi kebun cabe dan peternakan kambing bagi kelompok masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sejalan dengan kegiatan perlindungan lingkungan.

"Satwa-satwa yang dilepasliarkan hari ini merupakan satwa dilindungi di Pegunungan Sanggabuana, dimana satwa ini juga harus dilindungi untuk tidak diburu di alam liar, makanya kita juga berdayakan warga sekitar dengan membentuk kelompok tani, serta kelompok ternak," terangnya.

Plt. Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Nunu Anugrah menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan pelepasliaran satwa liar yang digagas Komando Cadangan Strategis AD/Darma Putra ini.

"Hal yang membahagiakan bagi Kementerian LHK, adalah peran nyata TNI dalam rangka upaya penyadartahuan dan pelestarian satwa liar dilindungi dan tidak dilindungi, serta secara aktif mengedukasi masyarakat untuk melindungi satwa liar yang hidup di hutan Sanggabuana ini," katanya.

Pelepasliaran 12 individu satwa liar ini tentunya tidak hanya upaya melestarikan satwa liar semata, namun juga sebagai upaya menguatkan peran dan fungsi spesies di hutan Gunung Sanggabuana. Kegiatan ini juga menjadi momentum kebersamaan untuk merawat hutan Gunung Sanggabuana sebagai habitat satwa liar Indonesia.

"Kami berharap, kegiatan ini menjadi momentum bagi masyarakat Jawa Barat untuk bersama-sama berkontribusi melestarikan satwa liar dilindungi beserta habitatnya," ujar Nunu.

Pelepasliaran spesies yang dilakukan Balai Besar KSDA Jawa Barat telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, bersama-sama mitra dan pemerhati lingkungan, Balai Besar KSDA Jawa Barat telah melakukan lepas liar spesies, yang terbanyak adalah 21 individu satwa liar dilindungi di CA Gunung Tilu.

"Kegiatan pelepasliaran satwa bersama TNI AD dan para pemangku kepentingan lainnya menjadi tambahan kebersamaan multi pihak yang secara bersama-sama bergandengan tangan dan bahu membahu melestarikan satwa liar kebanggaan Nusantara, simbol negara Indonesia yang membentang gagah menyokong 5 sila Pancasila, yaitu Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)," ujar Nunu.

Sebagai informasi, Elang Jawa merupakan flagship species dan endemik Jawa. Salah satu kantung habitat pelestarian Elang Jawa yaitu Cagar Alam Gunung Burangrang. Karena home range Elang Jawa sangat luas hingga dapat mencapai puluhan kilometer, hutan Gunung Sanggabuana menjadi wilayah jelajah bahkan sebagai habitatnya.
___

Jakarta, KLHK, 25 Juni 2024

Informasi lebih lanjut:
HUMAS Balai Besar KSDA Jawa Barat,
Eri Mildrayana

Penanggung jawab berita:
Plh. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK
M. Ahdiyar Syahrony

Website:
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id

Youtube:
Kementerian LHK

Facebook:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Instagram:
kementerianlhk

Twitter:
@kementerianlhk

 

 

Groundcheck Jejak Macan Tutul di Kabupaten Sukabumi
Baca Selengkapnya

Groundcheck Jejak Macan Tutul di Kabupaten Sukabumi

im SKW II Balai Besar KSDA Jawa Barat melakukan pengecekan ke lapangan guna menindaklanjuti laporan dari Camat Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Erry Erstanto terkait penemuan jejak kaki yang diduga milik macan tutul.

Penemuan yang diduga jejak kaki macan tersebut lokasinya tidak jauh dengan kawasan kaki Gunung Gede Pangrango dimana disana terdapat beberapa desa wilayah Kecamatan Sukaraja. Tim Bersama Kepala Resort Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melakukan pengecekan ke lokasi dan melakukan koordinasi dengan Pusat Pelestarian Satwa Cikananga dan Formata untuk memastikan foto jejak tersebut adalah jejak macan tutul dan lokasi tersebut adalah wilayah jelajahnya.

Sampai saat ini kondisi di lapangan masih kondusif, tidak ada hewan ternak warga yang dimangsa. Hal tersebut menandakan bahwa ekosistem kawasan tersebut masih terjaga dengan baik. Implikasi lain yaitu dapat menghadang para pemburu lokal yang membawa anjing untuk melakukan perburuan liar.

Hal ini masih dalam pemantauan, Tim pengelola Resort Taman Nasional Gunung Gede Pangrango juga telah melakukan komunikasi dan edukasi kepada warga sekitar agar tetap waspada namun jangan panik akan penemuan jejak macan tutul tersebut.

Tak ada kehidupan tanpa hewan di bumi untuk keseimbangan ekosistem, dengan alasan keamanan dan keselematan, bukan berarti satwa liar boleh dibunuh maka hindari dan cegah konflik dengan satwa liar, mari jaga kelestarian satwa liar.

Salam Lestari !

Evakuasi Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis)
Baca Selengkapnya

Evakuasi Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis)

Balai Besar KSDA Jawa Barat telah melakukan serah terima satwa liar hasil evakuasi dari pemukiman warga di daerahKiaracondong Kota Bandung.

Satwa liar yang diserahkan terdiri dari satu ekor anak Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis).

Terimakasih atas kesadaran warga terhadap kelestarian satwa liar.

Salam lestari !

Tiktok
KOLEKSI VIDEO