Index Informasi

Total yang terpublikasi sebanyak 27 artikel informasi.

Serah Terima Bantuan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Pemagangan Wanawiyata Widyakarya
Baca Selengkapnya

Serah Terima Bantuan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Pemagangan Wanawiyata Widyakarya

9 Desember 2024, BBKSDA Jawa Barat menyerahkan bantuan Fasilitasi Pengembangan Wanawiyata Widyakarya berupa sarana dan prasarana dasar dari Pusluh BP2SDM kepada KTH Pemuda Rismet dan KTH Madu Darajat Berkah.

Apa itu Wanawiyata Widyakarya?
Wanawiyata Widyakarya adalah model usaha bidang kehutanan dan/atau lingkungan hidup yang dimiliki dan dikelola oleh kelompok masyarakat atau perorangan yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai percontohan, tempat pelatihan dan magang bagi masyarakat lainnya.

Fasilitasi ini merupakan bentuk fasilitasi yang diberikan kepada KTH Madya menjadi kelas Utama yang memiliki ciri kelembagaan yang kuat, kawasan lestari dan usahanya yang berkembang. 

Diharapkan dengan diberikannya fasilitasi Wana Wiyata dan KTH Mandiri ini akan memotivasi KTH-KTH lain agar lebih produktif dan mandiri untuk mewujudkan masyarakat sejahtera dengan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan.

Salam Lestari !
 

Monitoring Sanctuary Banteng Jawa
Baca Selengkapnya

Monitoring Sanctuary Banteng Jawa

Pangandaran, kerja konservasi Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat ke Cagar Alam Pananjung Pangandaran dalam rangka persiapan kunjungan Menteri Kehutanan.

Pengecekan lapangan ini menjadi langkah penting untuk kegiatan peresmian Sanctuary Banteng Jawa (Bos javanicus) sebagai bagian dari rangkaian Quick Wins Menteri Kehutanan. Rencananya dua pasang banteng jawa akan dimasukkan ke sanctuary ini. Harapannya dapat mendukung konservasi dan keberlanjutan spesies endemik kita. Mari bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati Indonesia.
 

Salam Lestari !

Evakuasi Kukang Jawa di Kiaracondong Bandung
Baca Selengkapnya

Evakuasi Kukang Jawa di Kiaracondong Bandung

Tim Balai Besar KSDA Jawa Barat telah melakukan evakuasi satwa liar dilindungi yaitu satu individu Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang berkeliaran di pemukinan warga yang berlokasi di daerah Kiaracondong Bandung.

Sobat Hijau, mari kita jaga dan lindungi satwa liar dilindungi dari kepunahan dengan mengembalikan ke habitatnya.

Salam Lestari !

Evakuasi Elang Sikep Madu
Baca Selengkapnya

Evakuasi Elang Sikep Madu

Sumedang (28/10) – Balai Besar KSDA Jawa Barat menerima laporan penemuan satu ekor satwa liar dilindungi di pekarangan rumahnya di Sumedang.

Tim SKW III melakukan evakuasi atas pelaporan tersebut yaitu satu ekor Elang Sikep Madu (Pernis ptilorhynchus). Secara kasat mata satwa tersebut dalam keadaan sehat.

Kami sangat mengapresiasi kesadaran warga dalam menjaga kelestarian satwa liar dilindungi. Terimakasih telah turut serta dalam upaya pelestarian.

Salam Lestari!

Penyerahan Monyet Ekor Panjang (MEP) dan Pemberian Modal Usaha
Baca Selengkapnya

Penyerahan Monyet Ekor Panjang (MEP) dan Pemberian Modal Usaha

Cirebon (21/10) - Yayasan Jaringan Satwa Indonesia (JSI) yang bekerja sama dengan Balai Besar KSDA Jawa Barat, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, bersama-sama melaksanakan penyerahan monyet ekor panjang (MEP) dan penyerahan bantuan serta sosialisasi pemeriksaan kesehatan pekerja topeng monyet di Kantor Polsek Klangenan Kabupaten Cirebon.

Sebanyak 25 ekor MEP dari 13 orang pekerja topeng monyet diserahkan secara sukarela kepada Balai Besar KSDA Jawa Barat, dan dititiprawatkan kepada Yayasan JSI untuk dilakukan rehabilitasi.

Kegiatan diakhiri dengan pemberian bantuan modal usaha alih karya pekerja topeng monyet dari Yayasan JSI. Target program kerja tersebut ditujukan agar pekerja topeng monyet tidak menjadikan MEP sebagai objek untuk berusaha dan beralih ke usaha lain seperti berdagang, kerajinan dan alternatif usaha produktif lainnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan satwa dan mendukung upaya konservasi satwa liar di Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh tim dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, Yayasan JSI, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Kecamatan Klangenan, Polsek Klangenan, Koramil Klangenan, dan Desa Jemaras Lor.

Mari kita jaga kelestarian satwa liar yang ada disekitar kita !

 

KLHK Bersama TNI Lepasliarkan 12 Individu Satwa Liar di Hutan Gunung Sanggabuana
Baca Selengkapnya

KLHK Bersama TNI Lepasliarkan 12 Individu Satwa Liar di Hutan Gunung Sanggabuana

SIARAN PERS
Nomor: SP. 134/HUMAS/PPIP/HMS.3/6/2024

*KLHK Bersama TNI Lepasliarkan 12 Individu Satwa Liar di Hutan Gunung Sanggabuana*

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama TNI melepasliarkan 12 individu satwa liar dilindungi dan tidak dilindungi di kawasan hutan Gunung Sanggabuana, Jawa Barat, Selasa (25/06/2024). Satwa liar yang dilepasliarkan terdiri dari 5 individu landak jawa (Hystrix javanica), dan 4 individu ular sanca kembang (Malayopyton reticulatius). Selain itu, ada 3 individu elang dari dua jenis, yaitu 1 individu elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dan 2 individu elang brontok (Nisaetus cirrhatus).

Pelepasliaran dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak didampingi oleh Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, dan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Nunu Anugrah, yang juga selaku Plt. Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, mewakili Direktur Jenderal KSDAE. Kegiatan ini juga melibatkan keterwakilan unsur Pemerintah Daerah Karawang, Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Perhutani, Ketua yayasan Margasatwa Tamansari (Bandung Zoo), PT Geothermal Energy Tbk Area Kamojang dan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Purwakarta.

Pada kesempatan tersebut, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan yang dapat mendukung perlindungan habitat, pelestarian ekosistem, termasuk pelepasliaran satwa.

"Pagi ini kami telah melakukan pelepasliaran satwa dilindungi. Ini juga memerlukan waktu 1 tahun di BBKSDA untuk siap dilepas," ungkap Jenderal Maruli.

Selain pelepasliaran satwa, pihaknya juga melakukan upaya pemberdayaan masyarakat berupa fasilitasi kebun cabe dan peternakan kambing bagi kelompok masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sejalan dengan kegiatan perlindungan lingkungan.

"Satwa-satwa yang dilepasliarkan hari ini merupakan satwa dilindungi di Pegunungan Sanggabuana, dimana satwa ini juga harus dilindungi untuk tidak diburu di alam liar, makanya kita juga berdayakan warga sekitar dengan membentuk kelompok tani, serta kelompok ternak," terangnya.

Plt. Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Nunu Anugrah menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan pelepasliaran satwa liar yang digagas Komando Cadangan Strategis AD/Darma Putra ini.

"Hal yang membahagiakan bagi Kementerian LHK, adalah peran nyata TNI dalam rangka upaya penyadartahuan dan pelestarian satwa liar dilindungi dan tidak dilindungi, serta secara aktif mengedukasi masyarakat untuk melindungi satwa liar yang hidup di hutan Sanggabuana ini," katanya.

Pelepasliaran 12 individu satwa liar ini tentunya tidak hanya upaya melestarikan satwa liar semata, namun juga sebagai upaya menguatkan peran dan fungsi spesies di hutan Gunung Sanggabuana. Kegiatan ini juga menjadi momentum kebersamaan untuk merawat hutan Gunung Sanggabuana sebagai habitat satwa liar Indonesia.

"Kami berharap, kegiatan ini menjadi momentum bagi masyarakat Jawa Barat untuk bersama-sama berkontribusi melestarikan satwa liar dilindungi beserta habitatnya," ujar Nunu.

Pelepasliaran spesies yang dilakukan Balai Besar KSDA Jawa Barat telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, bersama-sama mitra dan pemerhati lingkungan, Balai Besar KSDA Jawa Barat telah melakukan lepas liar spesies, yang terbanyak adalah 21 individu satwa liar dilindungi di CA Gunung Tilu.

"Kegiatan pelepasliaran satwa bersama TNI AD dan para pemangku kepentingan lainnya menjadi tambahan kebersamaan multi pihak yang secara bersama-sama bergandengan tangan dan bahu membahu melestarikan satwa liar kebanggaan Nusantara, simbol negara Indonesia yang membentang gagah menyokong 5 sila Pancasila, yaitu Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)," ujar Nunu.

Sebagai informasi, Elang Jawa merupakan flagship species dan endemik Jawa. Salah satu kantung habitat pelestarian Elang Jawa yaitu Cagar Alam Gunung Burangrang. Karena home range Elang Jawa sangat luas hingga dapat mencapai puluhan kilometer, hutan Gunung Sanggabuana menjadi wilayah jelajah bahkan sebagai habitatnya.
___

Jakarta, KLHK, 25 Juni 2024

Informasi lebih lanjut:
HUMAS Balai Besar KSDA Jawa Barat,
Eri Mildrayana

Penanggung jawab berita:
Plh. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK
M. Ahdiyar Syahrony

Website:
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id

Youtube:
Kementerian LHK

Facebook:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Instagram:
kementerianlhk

Twitter:
@kementerianlhk

 

 

Evakuasi Binturong (Arctictis binturong)
Baca Selengkapnya

Evakuasi Binturong (Arctictis binturong)

Tim gugus tugas TSL SKW III Soreang KSDA Jawa Barat telah melakukan serah terima satwa dilindungi yang dipelihara warga di daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Satwa yang diserahkan yaitu satu ekor Binturong (Arctictis binturong), satwa tersebut sudah dipelihara warga sejak tahun 2022.

Terimakasih atas kesadaran warga terhadap kelestarian satwa liar.

Salam Lestari !

Groundcheck Jejak Macan Tutul di Kabupaten Sukabumi
Baca Selengkapnya

Groundcheck Jejak Macan Tutul di Kabupaten Sukabumi

im SKW II Balai Besar KSDA Jawa Barat melakukan pengecekan ke lapangan guna menindaklanjuti laporan dari Camat Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Erry Erstanto terkait penemuan jejak kaki yang diduga milik macan tutul.

Penemuan yang diduga jejak kaki macan tersebut lokasinya tidak jauh dengan kawasan kaki Gunung Gede Pangrango dimana disana terdapat beberapa desa wilayah Kecamatan Sukaraja. Tim Bersama Kepala Resort Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melakukan pengecekan ke lokasi dan melakukan koordinasi dengan Pusat Pelestarian Satwa Cikananga dan Formata untuk memastikan foto jejak tersebut adalah jejak macan tutul dan lokasi tersebut adalah wilayah jelajahnya.

Sampai saat ini kondisi di lapangan masih kondusif, tidak ada hewan ternak warga yang dimangsa. Hal tersebut menandakan bahwa ekosistem kawasan tersebut masih terjaga dengan baik. Implikasi lain yaitu dapat menghadang para pemburu lokal yang membawa anjing untuk melakukan perburuan liar.

Hal ini masih dalam pemantauan, Tim pengelola Resort Taman Nasional Gunung Gede Pangrango juga telah melakukan komunikasi dan edukasi kepada warga sekitar agar tetap waspada namun jangan panik akan penemuan jejak macan tutul tersebut.

Tak ada kehidupan tanpa hewan di bumi untuk keseimbangan ekosistem, dengan alasan keamanan dan keselematan, bukan berarti satwa liar boleh dibunuh maka hindari dan cegah konflik dengan satwa liar, mari jaga kelestarian satwa liar.

Salam Lestari !

Fasilitasi Kesepakatan Konservasi antara BBKSDA Jawa Barat dengan Lima Pemerintah Desa Penyangga Sekitar Kawasan Konservasi
Baca Selengkapnya

Fasilitasi Kesepakatan Konservasi antara BBKSDA Jawa Barat dengan Lima Pemerintah Desa Penyangga Sekitar Kawasan Konservasi

Balai Besar KSDA Jawa Barat, Bidang KSDA Wilayah III, Seksi Konservasi Wilayah V Garut telah melaksanakan kesepakatan konservasi dengan 5 pemerintah desa sekitar kawasan konservasi diantaranya Desa Sukahurip yang berbatasan dengan kawasan CA/TWA Talaga Bodas, Desa Neglawangi berbatasan dengan kawasan CA Gunung Papandayan, Desa Cihawuk berbatasan dengan kawasan CA Gunung Papandayan dan CA Kawah Kamojang, Desa Tarumajaya berbatasan dengan kawasan CA Gunung Papandayan dan Kelurahan Pananjung berbatasan dengan kawasan CA Kawah Kamojang dan TWA Gunung Guntur (28/5).

Kesepakatan konservasi yang tertuang yaitu pemerintah desa mengakui bahwa terdapat kawasan desa yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi dan merupakan kawasan Negara yang tidak dapat diperjualbelikan, diwariskan, dipindahtangankan maupun diagunkan.

BBKSDA Jawa Barat dapat mengikutsertakan masyarakat desa dalam kegiatan pengelolaan kawasan seperti patroli bersama maupun kegiatan pengelolaan konservasi lainnya yang berbasis masyarakat sesuai peraturan dan program yang berlaku.

Mari bersama kita jaga kelestarian kawasan sekitar, karena konservasi tak bisa sendiri.

Salam Lestari !

Tiktok
KOLEKSI VIDEO