Index Informasi

Total yang terpublikasi sebanyak 8 artikel informasi.

Evakuasi Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis)  di Desa Padamulya
Baca Selengkapnya

Evakuasi Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) di Desa Padamulya

Tim Seksi Konservasi Wilayah III mendapat laporan dari masyarakat adanya monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang berkeliaran di pemukiman Desa Padamulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung (29/3). Tim berhasil mengevakuasi seekor monyet yang ternyata adalah peliharaan warga yang lepas. Hal ini ditandai dengan adanya rantai yang masih terikat di pinggang monyet tersebut.

Untuk saat ini satwa tersebut berada di kandang transit kantor Bidang KSDA wilayah II Soreang setelah melalui proses evakusi sekitar 3 jam.

Stop pelihara satwa liar!

Salam lestari

Mitigasi Pencegahan Satwa Terhadap Jalur Listrik Bersama PLN
Baca Selengkapnya

Mitigasi Pencegahan Satwa Terhadap Jalur Listrik Bersama PLN

Halo Primate, pada hari Kamis 28 Maret 2024 Resort Gunung Tilu BBKSDA Jabar, MMP CA Gn. Tilu, TAF IP dan PLN Wilayah Soreang mengadakan patroli bersama melakukan mitigasi sepanjang jalur jaringan listrik, yang membentang sepanjang jalan menuju enclave Kampung Dewata di kawasan CA G.Tilu.

Ini dilakukan untuk pencegahan kemungkinan penggunaan jaringan dalam jalur lintasan oleh satwa liar khususnya primata seperti Owa jawa, Surili dan Lutung jawa yang bisa berakibat fatal bagi satwa tersebut.

It’s too late to rewind but together we can rewild.

Bimbingan Teknis Implementasi Smart Conservation Tool Tahap II
Baca Selengkapnya

Bimbingan Teknis Implementasi Smart Conservation Tool Tahap II

Bandung (19/3), hari ini dilaksanakan Bimbingan Teknis Implementasi Smart Conservation Tool Tahap II Tahun 2024 Lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) dan Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi di Kantor Balai Besar KSDA Jawa Barat.

Kegiatan Bimbingan Teknis ini merupakan lanjutan dari kegiatan Bimtek Implementasi Smart Conservation Tool pada tahun 2023 yang diperuntukan operator/petugas dilapangan. Sedangkan Bimtek Implementasi Smart Conservation Tool Tahap II Tahun 2024 diperuntukan bagi administrator/manager/analisis data/walidata sebanyak 20 orang.

Diharapkan melalui kegiatan ini dapat membantu proses integrasi data dari masing-masing wali data bidang dan balai sekaligus sinkronisasi dengan laporan patroli sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal KSDAE, KLHK tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pelaporan Hasil Kegiatan Patroli di Kawasan Konservasi.

Latihan Menembak  bagi Polisi Kehutanan dan Fungsional lainnya lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat.
Baca Selengkapnya

Latihan Menembak bagi Polisi Kehutanan dan Fungsional lainnya lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat.

Bandung (15/3), Balai Besar KSDA Jawa Barat dalam rangka rangkaian Hari Bakti RImbawan ke-41, menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas sumber daya manusia bagi Fungsional Polisi Kehutanan (Polhut) dan Fungsional lainnya lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat.

Kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dilaksanakan berupa pelatihan menembak, yang dilaksanakan di lapangan tembak Satuan BRIMOB POLDA Jawa Barat Jalan Kolonel Achmad Syam Nomor 17/A Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dilaksanakan tanggal 14 Maret 2024. Peserta latihan menembak sebanyak 100 (seratus) orang yang berasal dari Pembina Polhut, Fungsional Polhut dan Fungsional lainnya lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat, menggunakan senjata laras pendek dan laras panjang jarak dekat.

Dalam kegaitan tersebut, Instruktur BRIMOB menyampaikan bahwa pelatihan menembak digunakan dalam kondisi terdesak untuk menyelamatkan diri dari ancaman, pasca tindakan persuasif dan preventif dilakukan untuk menghindari korban yang tidak diinginkan dalam melaksanakan tugas, hal-hal fundamental yang penting diperhatikan bagi para petugas/peserta pelatihan saat bertugas menggunakan senjata, adalah:

  1. Selalu berasumsi bahwa senjata terisi, agar senantyasa berhati hati.
  2. Jauhkan tangan dari triger dan kunci triger, dibuka hanya jika diperlukan untuk bertindak.
  3. Arahkan laras hanya pada sasaran yg akan ditembak dan triger tetap terkunci.
  4. Patuhi perintah pada saat memegang senjata.
  5. Keputusan menembak hanya dilakukan jika terjadi kondisi terancam keselamatan petugas.

Berdasarkan hasil penilaian pelatihan, didapat 3 (tiga) peserta yang memenuhi nilai sempurna dalam 10 kali uji tembak, Adapun lainnya 60% -90% sempurna. Dalam keseharian bertugas tanpa menyandang senjata, kegiatan pelatihan ini memberikan manfaat berlatih kedisiplinan, kehati-hatian dalam membuat Keputusan/bertindak, kecermatan dan melatih konsentrasi, serta kontrol diri dalam kondisi terdesak.

#klhk
#bbksda

Aksi Bersih Negeri bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Baca Selengkapnya

Aksi Bersih Negeri bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Karawang (8/3), memperingati hari Peduli Sampah Nasional dan Hari Bakti Rimbawan ke-41, Kementerian LHK melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun, menyelenggarakan Aksi Bersih Negeri yang dilaksanakan serentak di beberapa Provinsi di Indonesia, yang dilaksanakan di lapangan Karangpawitan Desa Karangpawitan Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang. 

Dalam kesempatan tersebut Ibu Menteri LHK menyampaikan peran penting Ibu-ibu dalam pengelolaan sampah, baik di rumah maupun di Komunitas. Ibu Menteri LHK menyampaikan pula bahwa sampah kerap menjadi masalah lingkungan khususnya pada saat terjadi banjir.

Aksi Bersih Negeri di Provinsi Jawa Barat dipimpin oleh Ibu Menteri LHK Prof. Siti Nurbaya Bakar, Bersama-sama dengan PJ. Gubernur Jawa Barat, Bupati Karawang, Duta Besar Norwegia, Denmark, Canada, Belanda dan Jepang, World Bank, GEF, Oase Indonesia Maju (kesatuan Istri Menteri Kabinet Indonesia Maju), Dirjen PSLB3, MITRA pembangunan, unit Pelaksana Teknis KLHK lingkup Korwil Provinsi Jawa Barat 1. Balai Besar KSDA Jawa Barat sebagai bagian Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK lingkup Korwil Provinsi Jawa Barat 1 turut serta mengikuti acara tersebut.

Dalam aksi tersebut, dilakukan rangkaian kegiatan berupa aksi bersih sampah oleh parapihak dan undangan, penanaman pohon oleh tamu undangan yang dipimpin oleh Ibu Menteri, Teleconference dengan yang mewakili Menteri LHK dalam menyelenggarakan Aksi Bersih Negeri di beberapa provinsi, diantaranya Lombok Tengah; Papua dan Sumatera Barat, serta ditutup dengan kunjungan pada stand UMKM masyarakat Karawang.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Menteri LHK menyampaikan, pembangunan Indonesia yang dimulai tahun 1971 – 1996 yaitu Pembangunan Jangka Panjang Pertama atau 25 tahun pertama, yang paling intensif di lakukan adalah di Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan itu adalah provinsi-provinsi yang tercatat pembangunan dengan investasi terbesar, tapi akibat lingkungannya dirasakan sekarang. 

Masalah sampah plastik sudah sangat serius bahkan dibahas oleh masyakat internasional. Diharapkan nanti bisa menjadi konvensi yang mengikat, dimana negara-negara didunia anak mengurangi sampah pelastik, karena sampah plastik bersifat antar negara. Perlu Langkah-langkah yang baik untuk mengantisipasi sampah plastik yang berasal dari dalam negeri maupun yang bersal dari luar negeri. Catatan KLHK, saat ini sampah plastik telah mencapai persentase 18,75% sementara 10 tahun yang lalu adalah pada persentase 14%. 

Tema HPSN 2024 “Atasi sampah plastik dengan cara produktif”, mengajak masyarakat menekankan bahwa persoalan sampah menjadi persoalan yang dilihat secara produktif, baik lokal; nasional maupun global. Dalam sistem informasi persampahan KLHK, pengurangan sampah baru mencapai 14,3%; penanganan sampah baru mencapai 49% dan masih terdapat 36% sampah yang belum dikelola dengan baik. Ibu Menteri LHK mengingatkan kembali, pendekatan linear terhadap sampah yaitu: ada sampah, ada sesuatu, ada barang, istilahnya make, consume dan waste, pola ini harus ditinggalkan. 

Dengan prinsip ekonomi sirkular yaitu: generic system alamnya, desain dalam pengelolaan sampahnya, ambil produk dan materialnya yang bisa dipakai dengan strategi pengurangan, kemudian menggunakan ulang dan sirkulasi. Jadi harus tegas dalam mengurangi penggunaan barang sekali pakai untuk mendesain ulang barang dan kemasan yang agak tahan lama atau durable, dan untuk memakai ulang yang reuseable dan untuk didaur ulang atau recycleable, bisa diperbaiki dan diisi ulang, untuk di charge dan dikomposkan. 

HPSN 2024 dapat menjadi momentum penting untuk penyelesaian isu utama persampahan dan untuk Indonesia siap menyongsong international legally binding instrument (ILBI) on plastic pollution dan kesiapan dalam melaksanakan komitmen Zero Waste Zero Emission 2050.

"Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penanaman Serentak Nasional di Garut dan Bogor
Baca Selengkapnya

Penanaman Serentak Nasional di Garut dan Bogor

Penanaman serentak nasional hari ini, diselenggarakan oleh BPDAS Cimanuk Citanduy di Garut dan BPDAS Citarum Ciliwung di Bogor dalam rangka Hari Bakti Rimbawan ke-41.

Lokasi penanaman terdapat di dua lokasi yaitu di Desa Karya Mekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut dan di Situ Citatah Desa Barengkok Jasinga, Bogor.

Seluruh UPT KLHK lingkup Korwil Provinsi Jawa Barat beserta Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Forkopimda Jabar dan Garut, UPT KLHK di Jawa Barat, pemda Garut, Camat dan Danramil Pasirwangi, pramuka dan green ambassador, pemerhati lingkungan, dan anggota KTH serta masyarakat, mengikuti kegiatan ini.

Pohon memiliki multimanfaat untuk manusia dan seluruh makhluk hidup. Bukan hanya sebagai penyedia oksigen, tetapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di bumi. Keberadaan pohon untuk kelangsungan hidup manusia dan menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, dan menjadi solusi atas berbagai persoalan polusi udara.

“Bangun Harmoni dengan Alam, Mulailah Menanam”
 

Pembentukan Forum Desa Ekowisata  di sekitar TWA Gunung Tampomas RKW XIII TWA Gunung Tampomas - CA Gunung Jagat
Baca Selengkapnya

Pembentukan Forum Desa Ekowisata di sekitar TWA Gunung Tampomas RKW XIII TWA Gunung Tampomas - CA Gunung Jagat

Sumedang (5/3/2024), Bidang KSDA Wilayah II Balai Besar KSDA Jawa Barat melaksanakan kegiatan pembentukan Forum Desa Ekowisata di sekitar TWA Gunung Tampomas, RKW XIII (TWA Gunung Tampomas-CA Gunung Jagat), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang dengan narasumber Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Camat Cibeureum Kulon, Perwakilan Dinas LH Kab. Sumedang, dan Kepala BKPH Tampomas.

Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang Desa Cibeureum Kulom, Cibeureum Wetan, Padasari, Narimbang dan Cimalaka ini bertujuan untuk pembentukan forum/kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas atau kegiatan usaha terkait wisata alam, mendorong penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas SDM, dan peningkatan usaha ekonomi berkelanjutan khususnya di bidang ekowisata bagi masyarakat sekitar TWA Gunung Tampomas.

Kedepannya Forum Ekowisata dianjurkan untuk melakukan proses pengajuan PB-PJWA agar aktivitas jasa wisata mereka menjadi legal, yang akan memberikan kontribusi nyata dalam usaha peningkatan  perekonomian baik bagi kelompok maupun masyarakat sekitar serta meningkatkan pendapatan asli daerah melalui multiplier effect adanya pengusahaan wisata alam.

Pantauan Pergerakan Monyet Ekor Panjang di Kota Bandung
Baca Selengkapnya

Pantauan Pergerakan Monyet Ekor Panjang di Kota Bandung

Bandung (6/03), #Sobathijau, menindaklanjuti laporan masyarakat yang masuk ke Call Center KEHATI, terkait viral pergerakan Monyet Ekor Panjang (MEP) dari wilayah Dago menuju Cikutra, Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Besar KSDA Jabar memantau sejak tanggal 29 Februari hingga pagi ini tanggal 6 Maret 2024 untuk mengkonfirmasi dan memonitor pergerakan MEP dibantu LSM pemerhati satwa Rescue 811.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pergerakan MEP per tanggal 5 Maret 2024, terkonfirmasi di Panyileukan menuju arah Cibiru Hilir. Informasi lainnya menyampaikan pergerakan MEP terdeteksi di Pasar Gedebage dan UIN Soekarno Hatta yang berdekatan dengan Mapolda Jawa Barat. Pergerakan MEP yang menyusuri kabel listrik, pepohonan dan atap perumahan membuat sulit untuk ditangkap walau telah disiapkan kandang jebak.

Berdasarkan hasil pemantauan, MEP diduga berasal dari hutan Tahura Juanda atau sekitarnya yang keluar dari habitatnya, diantaranya disebabkan adanya persaingan kelompok. Dari arah pergerakannya, MEP diduga mencari wilayah perlindungan baru yang mendukung kehidupan kelompoknya.

Hingga saat ini, Tim WRU BBKSDA Jabar masih terus memantau pergerakan MEP yang diduga menuju wilayah rimbun naungan/tutupan pepohonan yang mendukung kebutuhan dasar hidup mereka.

Balai Besar KSDA Jabar mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi masyarakat dan berbagai pihak yang telah melaporkan, membantu memantau, serta memastikan MEP selamat untuk bergerak pada habitatnya.

Walaupun MEP bukan satwa liar dilindungi, sebagai upaya mendukung hak hidup dan keselamatannya, agar masyarakat tetap berhati-hati untuk menghindari konflik, sedapat mungkin bersama-sama mengupayakan menghalau MEP bergerak menuju habitat terdekat.

SALAM LESTARI !

Tiktok
KOLEKSI VIDEO